Wednesday, June 19, 2013

Kelakuan Pengangkut Sampah

Di siang hari yang sangat amat panas dengan teriknya matahari. Tukang sampah atau orang mengangkut sampah perumahan dimana bayarannya pun tidak murah menggunakan mobil truk yang besar. Aku sering bingung kenapa mereka sering tidak mengangkut semua sampah, terutama yang bukan sampah dapur, seperti sampah hasil bahan bangunan, sampah dari tanaman atau pohon kering. Dulu pernah potong pohon yang terlalu tinggi jadi agak botak aja, jadi tidak mengganggu kabel listrik karena kabel listrik di komplek rumahku tidak termasuk sangat tinggi.

Nah, sekarang aku sudah tahu alasan kenapa para pengangkut sampah tidak mengangkut sampah yaitu karena mereka ingin di "SOGOK". Aku mengalaminya, bahkan sampai2 SOGOKnya 3x karena rumahku  lagi renovasi tetapi renovasi kecil aja jadi sampah bangunannya juga tidak banyak. Kenapa sampai 3x?

Yang pertama sebenarnya bisa tidak termasuk dalam kategori SOGOKAN. Hari Sabtu tanggal 8 Juni, kebetulan aku lagi berdiri di depan pintu dan salah 1 dari 4 orang pengangkut sampah menyodorkan botol minum air mineral dan dia minta air, aku kasih dan minta di angkut semua sampahnya. Sekitar 3 atau 4 karung beras dan 1 bak fiber kecil yang juga berisi sampah bangunan. Semua karung diangkat tapi bak fiber tidak mau diangkat karena sang supir truk bilang "itu berat jangan diangkat" lalu yang ngangkut nurut. Akhirnya gw marah dan bilang "masa ngangkat sampah gak semuanya" dengan suara lantang tapi tidak dihiraukan. Hari itu aku tahu bahwa tidak mau diangkut karena alasan "BERAT".

Yang kedua aku lupa hari apa, yang pasti minggu lalu, antara hari rabu atau kamis tanggal 12 atau 13 Juni. Karena renovasinya belum selesai, jadi sampahnya ada lagi. Supirnya yang teriak dan bilang "bu, sampahnya mau diangkat atau tidak" sambil ketuk2 pagar, aku keluar rumah dan bilang "iya, diangkat aja". Lalu supirnya bilang "bayarlah uang rokok kalau mau diangkat" aku menanyakan biayanya, dan dia minta Rp. 50.000. Akhirnya diangkut semuanya sekitar 6 karung beras dan bak fibernya dihari itu juga diangkut.

Dari situlah aku tahu bahwa tidak semua sampah diangkut bukan karena berat tetapi karena butuh SOGOKAN berupa uang.

Yang ketiga yaitu hari ini, hari rabu tanggal 19 Juni. Karena renovasi baru selesai sabtu lalu, jadi ada sedikit sisa sampah bahan bangunan. Seperti kejadian kedua, supirnya teriak juga tapi beda alasan. Kalau kejadian yang kedua bilangnya uang rokok, hari ini uang beli minum dan lebih murah karena dikit aja dan dia minta Rp 10.000. Aku sempat protes karena minggu lalu udah bayar, masa harus bayar lagi. Supirnya mengatakan bahwa yang kemarin dan sekarang berbeda. Aku tidak punya pilihan karena tidak tahu juga khan mau dibuang dimana.

Dan kejadian kedua dan ketiga, para pengangkutnya sama tapi yang pertama beda. Truk pengangkutnya juga beda. Itulah Indonesia, bukan rakyat besar saja yang minta SOGOKAN tapi juga rakyat kecil yang tidak mau kalah. Yah, walaupun nominalnya sogokan rakyat kecil tidak sebesar rakyat besar, tapi tetap saja "sogokan". Kapan mau maju kalau sogok sana sini? Wahai Indonesiaku, kasihannya engkau.

0 comments:

 

Followers

About Me

My Photo
SanTi
Aq berdomisili di Batam dan kuliah jurusan manajemen. Aq juga cuma manusia biasa..he5. Aq tipe org yang krg pandai bersosialisasi jadi dengan nulis blog ini dapat melepaskan semuanya..lol Temen aq bilang aq lbh cocok jadi pengarang novel coz aq sering berimajinasi..ha5
View my complete profile